A. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT
Penggunaan kata-kata dialek yang belum diakaji kebenrannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata-kata gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu termasuk tidak baik. Padanan kata-kata itu yang dianggap baik adalah bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.
Sebagian kata yang baku dapat dilihat dalam daftar berikut:
Kata Baku
Februari, formal, pertanggungjawaban, November, persen, pikir.
Kata Tidak Baku
Pebruari, formil, pertanggungan jawab, Nopember, prosen, fikir.
B.KATA YANG LAZIM
Pilihlah kata yang lazim memakai istilah dalam bahasa Indonesia.
Misalnya:
masukan bukan input
Suku cadang bukan sparepart
Peringkat bukan rangking
dampak bukan impact
C.KATA YANG CERMAT
Kata memohon, meminta, menugasi, memerintahkan, menganjurkan dan menyarankan merupakan kata-kata yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat dinas hendaknya dapat memilih kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam Surat.
Penggunaan sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan Ananda hendaknya tepat Pula sesuai dengan kedudukan orang yang dikirimi Surat tersebut. Apakah penerima Surat lebih tinggi pangkat atau kedudukannya, ataukah sederajat dengan pengirim Surat.
D.UNGKAPAN IDEOMATIK
Unsur-Unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur-unsur itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan.
Yang termasuk Ungkapan idiomatik antara lain:
sesuai dengan
bertemu dengan
terbuat dari
luput dari
E.UNGKAPAN YANG BERSINONIM
Ungkapan-ungkapan yang bersinonim atau berarti sama sebaiknya tidak digunakan sekaligus.
Contoh:
sejak dan dari (tidak digunakan segaligus)adalah dan merupakan (tidak digunakan sekaligus) http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/bahasa-surat/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kegiatan
surat-menyurat dinas desa merupakan salah satu bentuk kegiatan kedinasan
yang tidak bisa di anggap remeh. Kegiatan membuat surat dinas ini
lazimnya menjadi tugas seorang sekretaris desa. Tapi kenyataan di
desa-desa tertentu, dengan adanya suatu alasan tertentu pula, tidak menutup
kemungkinan kegiatan penulisan surat ini dikerjakan sendiri oleh seorang kepala
desa atau perangkat desa yang lain.
Bermacam-macam surat
yang dibuat aparat pelaksana administrasi desa tentu saja merupakan
jenis-jenis surat kedinasan yang bersifat resmi. Untuk itu sudah
sewajarnya jika aturan atau kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar menjadi syarat mutlak bagi setiap penulisan salah satu dari
jenis surat yang telah disebutkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
- Apakah dalam kegiatan surat menyurat di dinas
pemerintahan desa sudah menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
benar?
- Kesalahan-kesalahan apa yang sering ditemukan dalam
kegiatan surat menyurat dalam pemerintah desa?
- Bagaimana
sistem atau aturan yang digunakan dalam kegiatan surat menyurat yang
diadakan didnas pemerintahan desa?
- Apa perbedaan antara surat keluar untuk instansi
lain dengan surat keluar untuk masyarakat?
1.3 TUJUAN PENULISAN
- Untuk mengetahui penerapan kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam kegiatan surat menyurat di dinas
pemerintahan desa.
- Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan apa yang sering
ditemukan dalam surat menyurat.
- Untuk mengetahui bagaimana sistem atau aturan yang
digunakan dinas pemerintahan desa.
- Untuk mengetahui apa perbedaan antara surat keluar
untuk instansi lain dengan surat keluar untuk masyarakat.
1.4 METODE PENULISAN
Makalah ini
disusun dengan metode deduktif induktif yaitu ditulis berdasarkan hasil studi
pustaka dan penelitian lapangan. Dengan harapan bisa memperoleh gambaran lebih
detail dan rinci terhadap objek penelitian, dan difokuskan pada penggalian
data-data kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DASAR TEORI
Surat resmi adalah surat yang
dikeluarkan oleh instansi-instansi tertentu. Syarat-syarat surat yang baik
sebagai berikut:
1. Surat harus
disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar,yaitu:
Penyusunan
letak bagian-bagian surat (bentuk) yang tepat sesuai dengan aturan atau pedoman
yang telah ditentukan
Pengetikan yang
betul, jelas, bersih dan rapi
Pemakaian
kertas yang sesuai dengan:
Ukuran : kuarto
berukuran 21x29 cm
Jenis : HVS
untuk lembar asli dan kertas tembus (doorslag) untuk tembusan
Warna : putih
HVS untuk lembar asli, kuning kerts tembus untuk perbal, biru muda kertas untuk
tembusan intern, dan merah muda HVS untuk surat rahasia.
2. Isi surat
harus dinyatakan secara ringkas, jelas dan eksplisit. Hal itu menguntungkan
kedua pihak, yaitu:
Penerima dapat
memahami isinya dengan tepat dan tidak ragu-ragu
Pengirim
memperoleh jawaban secara cepat apa yang dikehendakinya
3. Bahasa yang
digunakan harus benar atau baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimat.
4. Bahasa surat
haruslah efektif. Untuk itu bahasa surat haruslah logis, wajar, hemat, cermat,
sopan dan menarik. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata-kata asing yang
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Juga harus dihindari gaya yang
kedaerah-daerahan.
5. Hal penting lainnya yang perlu
diperhatikan adalah:
Ø Memahami kedudukan masalah yang dikemukakan.
Ø Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
masalah itu.
Ø Mengetahui posisi dan bidang tugasnya.
Ø Hal-hal lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.
Bahasa efektif
Bahasa efektif ialah bahasa yang
secara tepat dapat mencapai sasarannya. Bahasa efektif dapat dikenali dari
pemakaian bahasa yang:
1. Sederhana
Sederhana
berarti bersahaja, lugas, mudah, tidak berbelit-belit, baik tentang pmakaian
kata-katanya maupun kalimatnya. Untuk itu hendaklah dipakai kata-kata yang
biasa dan lazim
2. Ringkas
Kalimat yang
ringkas umumnya lebih tegas dan mudah dipahami sedangkan kalimat yang panjang
biasanya lemah dan kabur serta tidak cepat dipahami maksunya.
3. Jelas
Jelas berarti
tidak samar-samar, tidak meragukan, tidak mendua makna atau tidak menimbulkan
salah paham.
4. Sopan
Dalam
surat-surat resmi bahasa sopan itu dapat dicapai dengan beberapa
cara sebagai berikut:
a. Kalimat bervariasi
b. Menggunakan
kata-kata yang sopan atau halus
c. Menggunakan
kata sapaan atau kata ganti
d. Menggunakan
kata-kata resmi (bukan kata sehari-hari)
5. Menarik
Menarik berarti
dapat membangkitkan perhatian, tidak membosankn dan dapat mengesankan pada
angan-angan pembaca. Dalam surat menyurat resmi untuk menarik perhatian
dapat digunakan
a. Kalimat bervariasi
b. Paragraph induktif
c. Gaya bahasa
Definisi Surat
· Ditinjau dari wujudnya
Surat adalah
kertas bertulis yang memuat bahan komunikasi yang disampaikan oleh seseorang
kepada orang lain, baik atas nama pribadi maupun kedudukannya dlam
organisasi/instansi.
· Ditinjau dari fungsinya
Surat adalah
alat komunikasi dalam jarak relatif jauh dalam bentuk bahasa tulis.
Bagian-Bagian Surat:
- Kepala surat atau kop surat
- Tanggal surat
- Nomor surat
- Lampiran
- Hal atau perihal
- Alamat yang dituju
- Salam pembuka
- Tubuh surat, meliputi pembuka surat,isi surat dan
penutup surat
- Salam penutup
- Nama perusahaan atau organisasi
- Tanda tangan dan nama terang penanggung jawab surat
- Tembusan atau tindasan
- Inisial
- Stempel perusahaan atau organisasi
Macam-Macam Bentuk Surat:
- Bentuk lurus penuh (full block style)
- Bentuk lurus (block style)
- Bentuk setengah lurus (semi block style)
- Bentuk indented
- Bentuk official
- Bentuk paragraf menggantung
2.2 PENYAJIAN DATA
2.2.1 Penerapan Kaidah Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar
Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan di dua kelurahan di Kota Malang yaitu Kelurahan
Blimbing dan Kelurahan Ketawanggede penulis memperoleh informasi bahwa
penerapan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar telah diterapkan dalam
pembuatan surat menyurat kedinasan.
Penggunaan
bahasa, susunan surat dan bentuk surat sudah ditetapkan dari pusat atau sudah
sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota. Pihak kelurahan
tidak memiliki kewenangan untuk merubah format dan bahasa yang digunakan.
2.2.2 Kesalahan-Kesalahan yang
Ditemukan Dalam Kegiatan Surat Menyurat
Menurut para
pelaksana administrasi pemerintahan desa tidak terjadi kesalahan pada penulisan
surat menyurat di dinas pemerintahan tersebut namun ada beberapa kesalahan yang
memang sedikit sepele namun tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
2.2.3 Sistem dan Aturan yang Digunakan
Dinas Pemerintah Desa
Pada dasarnya
setiap Dinas Kelurahan di Kabupaten Malang masih menggunakan pedoman
surat-menyurat yang ditentukan Pemkot dalam setiap mengadakan korespondensi
baik kepada masyarakat atau instansi lainnya. Mereka hanya menggunakan juklak
(petunjuk pelaksana), sebagai pedoman dalam penulisan surat menyurat
sehari-hari.
Dalam hal ini kami mengambil dua contoh
Kelurahan di Kotamadya Malang yaitu Kelurahan Blimbing dan Kelurahan
Ketawanggede. Secara umum naskah kedinasan di tingkat desa tersebut dapat
dibedakan dua jenis. Pertama, naskah dinas dalam bentuk himbauan dan kedua,
naskah dinas dalam bentuk surat.
Naskah dinas yang
berbentuk himbauan meliputi semua kebijakan yang dibuat untuk mengatur segala
urusan pemerintahan yang meliputi antara lain keputusan Kepala Desa atau
Kelurahan dan instruksi Kepala Desa atau Kelurahan. Naskah dinas dalam bentuk
surat pada dasarnya menyangkut semua surat-menyurat dinas yang dibuat oleh
Pemerintah ditimgkat Desa atau Kelurahan.
2.2.4 Perbedaan Antara Surat Dinas
Resmi dengan Surat untuk Masyarakat
Secara umum naskah kedinasan di dua
kelurahan tersebut memiliki dua jenis naskah dinas yaitu naskah dinas dalam
bentuk peraturan perundang-undangan meliputi semua bentuk keputusan atau
ketetapan pemerintah desa berkaitan dengan kebijakan yang dibuat untuk mengatur
segala urusan pemerintahan.
Berikutnya yaitu naskah dinas dalam
bentuk surat yang menyangkut semua surat-surat dinas meliputi, surat edaran,
surat keterangan, surat pengantar dan surat perjanjian.
Pada setiap
harinya, kebanyakan selalu ada saja penduduk desa yang mendatangi balai desa
untuk meminta surat tertentu. Dari sekian banyak jenis surat dinas tersebut
surat paling sering di minta penduduk adalah surat pengantar dan surat
keterangan.
Semua naskah
dinas yang dibuat di tingkat desa pada umumnya dibuat oleh sekretaris desa,
kemudian ditandatangani oleh kepala desa. Namun dalam keadaan tertentu,
misalnya karena kepala desa sedang berhalangan, sekretaris desa juga diberi
wewenang untuk melakukan penandatanganan atas nama kepala desa atau kelurahan,
tentu atas ijin kepala desa yang bersangkutan.
2.3 ANALISIS DATA
Fungsi bahasa
yang paling utama adalah untuk menyampaikan maksud seseorang kepada orang lain.
Berdasarkan sudut pandang tersebut jika maksud yang hendak disampaikan
seseorang sudah bisa ditangkap oleh orang lain, berarti orang tersebut telah
menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Tetapi mengingat situasi berbahasa
itu bermacam-macam, tidak selamanya kondisi penggunaan bahasa yang sudah
dianggap benar tersebut adalah baik.
Berdasarkan
uraian tersebut, maka ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap
pemakai bahasa Indonesia supaya bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik
dan benar. Syarat-syarat penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar yakni meliputi, pemahaman sebaik-baiknya mengenai kaidah bahasa
Indonesia, dan memahami benar situasi bahasa yang digunakan.
Beberapa aturan
yang lain yaitu mengatur bagaimana cara menulis huruf kapital, tata cara
pemisahan suku kata, penulisan partikel dan kata depan, serta berbagai aturan lainnya.
Pada situasi bahasa tertentu penerapan aturan-aturan tertentu berkaitan dengan
pemakaian bahasa memang mutlak diperlukan. Misalnya pada aktivitas
surat-menyurat dinas pemerintahan desa, penerapan aturan-aturan
penulisan memang sudah ditetapkan oleh pemerintah kota, baik itu penulisan
ejaan maupun sistematika penulisannya.
Apabila
kaidah-kaidah bahasa tersebut dilanggar, maka dapat dikatakan telah terjadi
kesalahan pada praktik penggunaan bahasa yang berkaitan dengan kegiatan
penulisan surat di dinas pemerintahan desa.
Adapun
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan surat menyurat
meliputi:
1. Kesalahan penulisan huruf kapital
Pada praktik
pembuatan surat dinas desa, kesalahan penulisan huruf kapital atau huruf
besar sering ditemukan menjadi salah satu bentuk kesalahan yang dilakukan oleh
sekretaris desa. Berkaitan dengan huruf kapital ini ada dua kesalahan umum yang
ditemukan, yaitu pertama, tidak digunakannya huruf kapital, dan kedua,
digunakannya huruf kapital yang seharusnya tidak dipergunakan.
2. Kesalahan penulisan kata depan
Pada aturan
bahasa Indonesia yang baku telah dijelaskan bahwa kata depan di, ke, dan dari,
ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang
sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti “kepada” dan “daripada”
(Santoso, 1990:170).
Terkadang
banyak orang yang kesulitan dalam membedakan mana yang termasuk kata depan dan
mana yang bukan. Kesalahan penulisan kata depan masih sering dijumpai dalam
berbagai praktik penulisan. Pada kegiatan penulisan surat dinas desa, kesalahan
serupa juga banyak dilakukan oleh para pembuat surat
Pada
arsip-arsip surat desa yang kami teliti, hanya beberapa surat yang melakukan
kesalahan penulisan kata depan yang benar, artinya, masih ada beberapa sekretaris
desa yang masih kurang memahami kaidah penulisan kata depan yang benar. Dalam
berbagai kasus, mereka banyak menyamakan antara di dan ke yang merupakan kata
depan dan di dan ke yang merupakan afiks.
3. Kesalahan penulisan atau pemilihan
kata
Pada proses
pembuatan surat dinas, penulisan atau pemilihan kata yang benar dan tepat
ternyata juga menjadi persoalan bagi para sekretaris desa. Adakalanya seorang sekretaris
desa menuliskan sebuah kata dengan ejaan atau huruf yang keliru.
Di sisi lain,
banyak pula ditemukan kasus pemilihan kata yang sebenarnya kurang cocok dengan
topik yang sedang ditulisnya. Misalnya, kata “beserta” ditulis “berserta”.
Secara umum, kesalahan yang sering dilakukan berkaitan dengan masalah kata
adalah kesalahan penulisan kata berkaitan dengan masalah imbuhan, kesalahan
penulisan ejaan kata-kata tertentu, dan kesalahan pemilihan kata.
Penulisan
atau pemilihan kata yang tepat sangat penting dalam penyusunan sebuah kalimat,
artinya, kesalahan akibat penulisan atau pemilihan kata yang dilakukan dapat
berakibat pada kesalahan kalimat yang sedang akan disusun. Seringkali kata
digunakan secara tidak tepat dalam membentuk sebuah kalimat.
Ketidaktepatan
penggunaan kata tersebut bisa disebabkan karena artinya yang kurang cocok,
menjadi permasalahan ketika digabungkan dengan kata lain dalam sebuah satuan
yang lebih kompleks, atau karena terjadi kesalahan dalam penulisannya.
4. Kesalahan penyusunan kalimat
Selain karena
faktor kesalahan kata, kesalahan sebuah kalimat juga bisa disebabkan karena
persoalan penyusunan. Menurut penyelidikan susunan kata dalam bahasa Indonesia
yang berupa kata majemuk, maupun berupa kalimat ternyata berdasarkan segala
sesuatu yang menerangkan (M) selalu diletakkan di belakang yang diterangkan
(D).
Atas dasar ketentuan-ketentuan
itu, maka apabila terjadi susunan kata dalam suatu kalimat tidak sesuai atau
menyimpang dengan ketentuan tersebut, berarti kalimat itu salah. Pada praktik
penulisan surat dinas desa sering ditemukan
pelanggaran terhadap aturan penyusunan kalimat
seperti yang telah dijabarkan
tersebut.
Dalam penelitian yang kami lakukan
di dua contoh Kelurahan di Kotamadya Malang yaitu Kelurahan Blimbing dan
Kelurahan Ketawanggede. Secara umum naskah kedinasan di tingkat
desa tersebut dapat dibedakan dua jenis. Pertama, naskah dinas dalam bentuk
himbauan atau peraturan dan kedua, naskah dinas dalam bentuk surat.
Naskah dinas yang berbentuk himbauan
meliputi semua kebijakan yang dibuat untuk mengatur segala urusan pemerintahan
yang meliputi antara lain keputusan Kepala Desa atau Kelurahan dan instruksi
Kepala Desa atau Kelurahan. Naskah dinas dalam bentuk surat pada dasarnya
menyangkut semua surat-menyurat dinas yang dibuat oleh Pemerintah ditimgkat
Desa atau Kelurahan.
Naskah dinas
dalam bentuk surat, pada dasarnya menyangkut semua surat menyurat dinas
yang dibuat oleh pemerintah desa atau kelurahan. Berbagai jenis surat dinas
yang pembuatannya kerap menjadi tugas pemerintah desa, dapat dikategorikan
menjadi berbagai jenis, antara lain surat biasa, surat edaran, surat
keterangan, surat pengantar, surat perintah, surat ijin, surat perjanjian,
surat undangan, surat panggilan, dan surat kuasa.
Surat-surat
yang bisa ditandatangani sekretaris desa untuk mewakili kepala desa atau
kelurahan, antara lain surat biasa, surat edaran, surat keterangan, surat
perintah, surat pengantar, surat undangan, surat panggilan, surat ijin, surat
kuasa, dan lain-lain. Tetapi untuk surat-surat semacam keputusan dan
perundang-undangan, selama ada yang menjabat sebagai kepala desa atau kelurahan,
hendaknya harus ditandatangani sendiri.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Secara umum penelitian yang kami
lakukan di dua Kelurahan di kota Malang, yaitu Kelurahan Ketawanggede dan
Kelurahan Blimbing menunjukkan bahwa mereka menganggap tidak memiliki
kesalahan. Padahal, setelah kami analisis masih banyak
kesalahan-kesalahan yang dilakukan para pelakana administrasi desa yang dalam
penerapan kaidah bahasa Indonesia masih jauh dari kesempurnaan. Tidak satupun
pelaksana administrasi desa yang tidak melakukan kesalahan penulisan surat
dalam ukuran kualitas dan kuantitas tertentu karena mereka hanya berpedoman
pada juklak (Petunjuk Pelaksana).
3.2 SARAN
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan surat
menyurat yang sering terjadi di pemerintahan desa maka para pelaksana administrasi
desa diberikan pelatihan mengenai seluk beluk korespondensi yang baik
dan benar. Selain itu pengangkatan pelaksana administrasi desa harus sesuai
dengan kualitas dan keahlian yang dibutuhkan instansi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
· Sumardi.1997. Korespondensi Niaga Bahasa Indonesia. Malang.
· Soedjito,
Solchan TW. 1997. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Malang.
· Kesulitan
Surat Menyurat. Diakses tanggal 18 November 2007, dari www.journal-unair.ac.id
· Widagdho,
Djoko. 1994. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “QUANTUM LEARNING”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian QUANTUM LEARNING atau yang lebih khususnya membahas penerapan quantum learning, karakteristik sertas perspektif quantum leraning dalam islam Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang quantum learning.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Mataram
22 Mei 2011
Penyusun
Penyusun
Contoh
Kata Pengatar Makalah
2
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
Contoh Kata Pengantar Makalah 3
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “CITRA GURU PROFESIONAL ”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Citra Guru Profesional atau yang lebih khususnya membahas Membahas pengertian citra guru yang profesional, faktor-faktor yang mempengaruhi citra guru, serta identifikasi dan contoh citra guru.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Citra Guru Profesional.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Mataram
08 November, 2010
Penyusun
Penyusun
Contoh Kata Pengantar Makalah 4 (Yang Memiliki Ucapan Terimakasih)
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ulangan Semester guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata pelajaran Biologi di SMP Negeri Maronge Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
- Bapak aadesanjaya.blogspot.com
Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri Maronge Sumbawa NTB serta segenap
jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril
maupun materil selama mengikuti pendidikan di SMP Negeri Maronge
Sumbawa NTB
- Ibu aadesanjaya.blogspot.com
selaku Wali Kelas X SMP Negeri Maronge Sumbawa NTB
- Bapak aadesanjaya.blogspot.com
selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran
dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka
penyelesaian penyusunan Makalah
ini
- Rekan-rekan semua di Kelas XI
SMP Negeri Maronge Sumbawa NTB
- Secara khusus penulis
menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan
dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik
selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan Makalah ini
Serta kerabat-kerabat dekat dan rekan-rekan seperjuangan yang penulis banggakan. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin.
Maronge
2011
Penulis
Penulis
Contoh Kata Pengantar Skripsi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi penelitian yang berjudul “Identifikasi Tingkat Keterampilan Bermain Sepak Bola Pada Siswa Putra Kelas IX aadesanjaya.blogspot.com ahun Pelajaran 2010/2011” ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun dalam rangka penulisan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga dan Kesehatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :
- Bapak
aadesanjaya.blogspot.com, SH.MS selaku rektor
- Bapak Prof.
aadesanjaya.blogspot.com, selaku Dekan
- Bapak aadesanjaya.blogspot.com
selaku Dosen pembimbing I
- Bapak aadesanjaya.blogspot.com
M.Pd selaku Dosen pembimbing II
- Bapak Kepala SMP aadesanjaya.blogspot.com
- Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu dalam kesempatan
ini, yang telah
memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang telah diberikan.
Mataram,
2011
Penulis
Penulis
BAB VIII
SURAT DINAS
1.BahasaSuratDinas
a.Pemilihankata
b.PenerapanEjaan
c.PenyusunanKalimat
d.PenyusunanParagraf
2.Format SuratDinas
BahasadalamSuratDinas
Yang harusdiperhatikandalamsuratdinas:
1.Pemilihankata:
a.Katabaku
Misalnya:
Masukan, sukucadang, usahapatungan, lentur, pantau, peringkat,
lokakarya.
Bukan
Input, sparepart, joint venture, monitor,
ranking, workshop.
b.Katayang cermat
Misalnya:
Bapak, Saudara, Ibu
memohon, memerintahkan, meminta, menugasi, menganjurkan,
danmenyarankan.
c.Ungkapanidiomatik
Misalnya:
sesuaidengan, berbicaratentang, disebabkanolehd.UngkapanpenghubungMisalnya:Baik…maupun….(bukanbaik…ataupun…)
Antara…dan…(bukanantara…dengan…)e.Ungkapanyang bersinonimMisalnya:Mulaisejak,
agar supaya(salah)
f.Kata-katayang miripMisalnya:
tiap-tiap(harusdiikutiKB) misalnya(tidakdiikutiKB) sesuatu(tidakdiikutiKB)
suatu(diikutiKB)2.PenerapanEjaan
3.PenyusunanKalimat
Misalnya:
Bersamaini…. (harusdilengkapilampiran)
Atasperhatiannya…. (salah, -nyamenunjukorangketiga,
pembacasuratadalahorangkedua)
Demikianharapmaklum(salah, kalimatinitidaklengkap)
4.PenyusunanParagraf
Satuparagrafberisisatuidepok
Format Surat
Yang dimaksuddenganformat
suratdinasadalahtataletakatauposisibagian-bagiansuratdinas. Yang
termasukdidalamnyaadalahpenempatantanggal, nomor, salampembuka, salampenutup,
tembusan, danlain-lain. ok.
Jenis-jenisformat suratyang
dilazimkanolehPusatpembinaandanPengembanganBahasa:
1.Format luruspenuh
2.Format lurus
3.Format setengahlurusa
4.Format setengahlurusb
5.Format takuk/format
bergerigi(jarangdigunakan)
6.Format paragrafmenggantung(jarangdigunakan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar